Minggu, 28 Maret 2010
ANAK
Mendidik Anak TANPA Kekerasan
Seringkali orangtua menanyakan ke saya “Anak saya ini kalau diomongin susah nurutnya, bagaimana sih caranya agar anak nurut dengan orangtua? Apa musti dipukul dulu baru nurut?”. Mendengar pertanyaan ini, seringkali saya jawab dengan singkat “Kenapa musti harus dengan kekerasan?”. Dan seringkali saya menceritakan kisah di bawah ini agar mereka mengerti apa maksudnya Mendidik Anak Tanpa Kekerasan.
Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, memberi ceramah di Universitas Puerto Rico. Ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya:
Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orangtua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Pada suatu saat, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu setiba di tempat konferensi, ayah berkata ”Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerja-pekerjaan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjuk pukul 17.30, langsung saya berlari menuju bengkel mobil dan buru-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18.00!!!
Dengan gelisah ayah menanyai saya ”Kenapa kau terlambat?”. Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton bioskop sehingga saya menjawab, ”Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.”
Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, ”Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan engkau sehingga engkau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkanlah ayah pulang berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.
Sejak itu saya tidak pernah berbohong lagi. Seringkali saya berpikir mengenai kejadian ini dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya, sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapat sebuah pelajaran mengenai mendidik tanpa kekerasan ? Kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru terasa kemarin. Itulah kekuatan bertindak tanpa kekerasan.
Ketika kita berhasil menancapkan suatu pesan yang sangat kuat di bawah sadar seorang anak maka informasi itu akan langsung mempengaruhi perilakunya. Itulah salah satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Apakah hal sebaliknya bisa terjadi? Ya bisa saja! Oleh karena itu kita perlu keyakinan penuh dalam melakukannya sehingga hasil positif yang kita inginkan pasti tercapai. Hal ini memerlukan pemikiran yang mendalam dan kesadaran diri yang kuat dan terlatih. Janganlah bertindak karena reaksi spontan belaka dan kemudian menyesal setelah melakukannya.
Jika kita mau berpikir sedikit ke belakang ke masa di mana anak-anak kita masih kecil sekali maka di masa itulah semua ”bibit” perilaku dan sikap ditanamkan. ”Bibit” perilaku dan sikap inilah yang kelak akan mewarnai kehidupan remaja dan dewasanya. Siapakah yang menanamkan ”bibit” perilaku dan sikap itu untuk pertama kalinya? Ya anda pasti sudah tahu jawabnya, kitalah orangtua yang menanamkan segala macam ”bibit” perilaku dan sikap itu.
Bagaimana jika sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan pengasuhnya (baby sitter)? Ya berdoalah semoga pengasuh anak anda mempunyai pemikiran bijaksana dan bisa mempengaruhi anak anda secara positif. Berharaplah pengasuh anak (baby sitter) anda mengerti cara kerja pikiran dan mengerti bagaimana bersikap, berucap dan bertindak dengan baik agar anak anda memperoleh ”bibit” sikap dan perilaku yang baik.
Seseorang bisa menjadi baik atau buruk pasti karena sesuatu ”sebab”. Perilaku, ucapan sikap, dan pikiran yang baik atau buruk hanyalah suatu rentetan ”akibat” dari suatu ”sebab” yang telah ditanamkan terlebih dahulu. Mungkinkah terjadi ”akibat” tanpa ”sebab”? Mungkinkah anak kita berbohong tanpa sebab, mungkinkah anak kita ”nakal” tanpa sebab, mungkinkah anak kita rewel tanpa sebab? Sebagai orangtua kita wajib mencari tahu apa penyebabnya. Tidaklah pantas sebagai orangtua kita langsung bereaksi spontan begitu saja tanpa memikirkan apa yang baru saja kita perbuat. Bukankah ini akan memberi contoh baru bagi anak kita tentang bagaimana bertindak dan bersikap?
Sewaktu kita mempunyai anak maka kita menjadi orangtua, tetapi kita tidak pernah punya pengalaman menjadi orangtua. Kita mempunyai pengalaman menjadi anak. Jadi kita harus mendidik diri kita sendiri dengan belajar dari anak-anak. Bukan belajar dari apa yang dilakukan orangtua pada kita. Ingatlah perasaan sewaktu kita masih menjadi anak-anak. Amati mereka dan tanggapilah dengan penuh perhatian apa yang mereka inginkan. Pengharapan, perlakuan dan pengakuan seperti apa yang kita inginkan dari orangtua yang tidak pernah terpenuhi?
Perlakukan anak-anak seperti kita ingin diperlakukan! Jangan perlakukan anak-anak seperti apa yang dilakukan orangtua pada kita.
Wish you become the best parents in the world !
Seringkali orangtua menanyakan ke saya “Anak saya ini kalau diomongin susah nurutnya, bagaimana sih caranya agar anak nurut dengan orangtua? Apa musti dipukul dulu baru nurut?”. Mendengar pertanyaan ini, seringkali saya jawab dengan singkat “Kenapa musti harus dengan kekerasan?”. Dan seringkali saya menceritakan kisah di bawah ini agar mereka mengerti apa maksudnya Mendidik Anak Tanpa Kekerasan.
Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, memberi ceramah di Universitas Puerto Rico. Ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya:
Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orangtua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Pada suatu saat, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu setiba di tempat konferensi, ayah berkata ”Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerja-pekerjaan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjuk pukul 17.30, langsung saya berlari menuju bengkel mobil dan buru-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18.00!!!
Dengan gelisah ayah menanyai saya ”Kenapa kau terlambat?”. Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton bioskop sehingga saya menjawab, ”Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.”
Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, ”Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan engkau sehingga engkau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkanlah ayah pulang berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.
Sejak itu saya tidak pernah berbohong lagi. Seringkali saya berpikir mengenai kejadian ini dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya, sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapat sebuah pelajaran mengenai mendidik tanpa kekerasan ? Kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru terasa kemarin. Itulah kekuatan bertindak tanpa kekerasan.
Ketika kita berhasil menancapkan suatu pesan yang sangat kuat di bawah sadar seorang anak maka informasi itu akan langsung mempengaruhi perilakunya. Itulah salah satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Apakah hal sebaliknya bisa terjadi? Ya bisa saja! Oleh karena itu kita perlu keyakinan penuh dalam melakukannya sehingga hasil positif yang kita inginkan pasti tercapai. Hal ini memerlukan pemikiran yang mendalam dan kesadaran diri yang kuat dan terlatih. Janganlah bertindak karena reaksi spontan belaka dan kemudian menyesal setelah melakukannya.
Jika kita mau berpikir sedikit ke belakang ke masa di mana anak-anak kita masih kecil sekali maka di masa itulah semua ”bibit” perilaku dan sikap ditanamkan. ”Bibit” perilaku dan sikap inilah yang kelak akan mewarnai kehidupan remaja dan dewasanya. Siapakah yang menanamkan ”bibit” perilaku dan sikap itu untuk pertama kalinya? Ya anda pasti sudah tahu jawabnya, kitalah orangtua yang menanamkan segala macam ”bibit” perilaku dan sikap itu.
Bagaimana jika sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan pengasuhnya (baby sitter)? Ya berdoalah semoga pengasuh anak anda mempunyai pemikiran bijaksana dan bisa mempengaruhi anak anda secara positif. Berharaplah pengasuh anak (baby sitter) anda mengerti cara kerja pikiran dan mengerti bagaimana bersikap, berucap dan bertindak dengan baik agar anak anda memperoleh ”bibit” sikap dan perilaku yang baik.
Seseorang bisa menjadi baik atau buruk pasti karena sesuatu ”sebab”. Perilaku, ucapan sikap, dan pikiran yang baik atau buruk hanyalah suatu rentetan ”akibat” dari suatu ”sebab” yang telah ditanamkan terlebih dahulu. Mungkinkah terjadi ”akibat” tanpa ”sebab”? Mungkinkah anak kita berbohong tanpa sebab, mungkinkah anak kita ”nakal” tanpa sebab, mungkinkah anak kita rewel tanpa sebab? Sebagai orangtua kita wajib mencari tahu apa penyebabnya. Tidaklah pantas sebagai orangtua kita langsung bereaksi spontan begitu saja tanpa memikirkan apa yang baru saja kita perbuat. Bukankah ini akan memberi contoh baru bagi anak kita tentang bagaimana bertindak dan bersikap?
Sewaktu kita mempunyai anak maka kita menjadi orangtua, tetapi kita tidak pernah punya pengalaman menjadi orangtua. Kita mempunyai pengalaman menjadi anak. Jadi kita harus mendidik diri kita sendiri dengan belajar dari anak-anak. Bukan belajar dari apa yang dilakukan orangtua pada kita. Ingatlah perasaan sewaktu kita masih menjadi anak-anak. Amati mereka dan tanggapilah dengan penuh perhatian apa yang mereka inginkan. Pengharapan, perlakuan dan pengakuan seperti apa yang kita inginkan dari orangtua yang tidak pernah terpenuhi?
Perlakukan anak-anak seperti kita ingin diperlakukan! Jangan perlakukan anak-anak seperti apa yang dilakukan orangtua pada kita.
Wish you become the best parents in the world !
Selasa, 23 Maret 2010
ISTRI CANTIK VS ISTRI JELEK...
Kalau istri cantik ga sempet masak buat suami atau masakannya ga enak
suami bilang: “nggak papa sayang… Kita makan di restoran aja yuk… “
Kalau istri jelek ga sempet masak buat suami atau masakannya ga enak
suami bilang: “masakan kok sama tampang sama… Sama2 ga enak”
kalau istri cantik kebelet minta dibeliin mobil baru
suami bilang: “sabar ya sayang, nabung dulu… Apa sih yang nggak aku beri buat kamu”
Kalau istri jelek kebelet minta dibeliin mobil baru
suami bilang: “kamu tuh… Ga tau apa cari duit susah, minta aneh2 lagi”
kalau istri cantik lagi hamil tua lewat depan suami
suami bilang: “sayang… Wanita itu kalu sedang hamil justru sexy lho”
kalau istri jelek lagi hamil tua lewat depan suami
suami bilang: “weleh… Gentong jalan, ngapain sih mondar mandir aje”
kalau istri cantik ga mau nyuci pakaian
suami bilang: “ahhh kan ada pembantu dan mesin cuci, lagian ntar tangan kamu jadi kasar lho… “
Kalau istri jelek ga mau nyuci pakaian
suami bilang: “dasar sok… Nyuci pakaian aja ga mau… (sambil geleng2 kepala)
kalau istri cantik lagi ngambek dan cemberut”
suami bilang: “kamu biar cemberut gitu tetep keliatan manis kok yang… “
Kalau istri jelek lagi ngambek dan cemberut
suami bilang: “muka dari tadi dilipet ga dilipet juga sama aja… “
Kalau istri cantik lupa bangunin suami untuk kerja
suami bilang: “kamu tidurnya nyenyak banget ya semalam, gapapa kok sekali2 aku telat kekantor… “
Kalau istri jelek lupa bangunin suami untuk kerja
suami bilang: “tidur apa pingsan… Aku bakal kena marah boss nih gara2 kamu… “
Kalau istri cantik dandan pake make up mahal
suami bilang: “kamu tambah cantik deh… I love you”
kalau istri jelek dandan pake make up mahal
suami bilang: “dasar bubor… Ibu-ibu boros…! “
Kalau istri cantik kentut
suami bilang: “ga papa sayang… Kl kentut di tahan2 bikin penyakit lho… “
Kalau istri jelek kentut
suami bilang: “bau tau ga…! Ga ada sopan santunnya sama sekali”
kalau istri cantik ngajak plesiran ke bali
suami bilang: “bali is beautiful place”
kalau istri jelek ngajak plesir ke bali
suami bilang: “alah… Ancol aja kenapa yang deket!!! “
Kalau istri cantik lagi sakit
suami bilang: “sebentar lagi juga sembuh… Kamu banyak istirahat ya
kalau istri jelek lagi sakit”
suami bilang: “wah… Jangan2 bentar lagi nih… Namanya juga umur”
kalau istri cantik pulang kerja lembur sampe malam
suami bilang: “kamu pasti lelah sekali malam ini… “
Kalau istri jelek pulang kerja sampe malam
suami bilang: “ngapain sih ngelembur2 segala sampe lupa masakin suami”
kalau istri cantik udah bbrp kali melahirkan
suami bilang: “ikutan senam di gym aja biar tetap bugar dan km tetap cantik
kalau istri jelek udah bbrp kali melahirkan”
suami bilang: “tuh badan melar semua… Ikutan senam sana tiap minggu pagi di halaman puskesmas… “
ANDA TERMASUK...ISTRI JELEK / CANTIK ?????
suami bilang: “nggak papa sayang… Kita makan di restoran aja yuk… “
Kalau istri jelek ga sempet masak buat suami atau masakannya ga enak
suami bilang: “masakan kok sama tampang sama… Sama2 ga enak”
kalau istri cantik kebelet minta dibeliin mobil baru
suami bilang: “sabar ya sayang, nabung dulu… Apa sih yang nggak aku beri buat kamu”
Kalau istri jelek kebelet minta dibeliin mobil baru
suami bilang: “kamu tuh… Ga tau apa cari duit susah, minta aneh2 lagi”
kalau istri cantik lagi hamil tua lewat depan suami
suami bilang: “sayang… Wanita itu kalu sedang hamil justru sexy lho”
kalau istri jelek lagi hamil tua lewat depan suami
suami bilang: “weleh… Gentong jalan, ngapain sih mondar mandir aje”
kalau istri cantik ga mau nyuci pakaian
suami bilang: “ahhh kan ada pembantu dan mesin cuci, lagian ntar tangan kamu jadi kasar lho… “
Kalau istri jelek ga mau nyuci pakaian
suami bilang: “dasar sok… Nyuci pakaian aja ga mau… (sambil geleng2 kepala)
kalau istri cantik lagi ngambek dan cemberut”
suami bilang: “kamu biar cemberut gitu tetep keliatan manis kok yang… “
Kalau istri jelek lagi ngambek dan cemberut
suami bilang: “muka dari tadi dilipet ga dilipet juga sama aja… “
Kalau istri cantik lupa bangunin suami untuk kerja
suami bilang: “kamu tidurnya nyenyak banget ya semalam, gapapa kok sekali2 aku telat kekantor… “
Kalau istri jelek lupa bangunin suami untuk kerja
suami bilang: “tidur apa pingsan… Aku bakal kena marah boss nih gara2 kamu… “
Kalau istri cantik dandan pake make up mahal
suami bilang: “kamu tambah cantik deh… I love you”
kalau istri jelek dandan pake make up mahal
suami bilang: “dasar bubor… Ibu-ibu boros…! “
Kalau istri cantik kentut
suami bilang: “ga papa sayang… Kl kentut di tahan2 bikin penyakit lho… “
Kalau istri jelek kentut
suami bilang: “bau tau ga…! Ga ada sopan santunnya sama sekali”
kalau istri cantik ngajak plesiran ke bali
suami bilang: “bali is beautiful place”
kalau istri jelek ngajak plesir ke bali
suami bilang: “alah… Ancol aja kenapa yang deket!!! “
Kalau istri cantik lagi sakit
suami bilang: “sebentar lagi juga sembuh… Kamu banyak istirahat ya
kalau istri jelek lagi sakit”
suami bilang: “wah… Jangan2 bentar lagi nih… Namanya juga umur”
kalau istri cantik pulang kerja lembur sampe malam
suami bilang: “kamu pasti lelah sekali malam ini… “
Kalau istri jelek pulang kerja sampe malam
suami bilang: “ngapain sih ngelembur2 segala sampe lupa masakin suami”
kalau istri cantik udah bbrp kali melahirkan
suami bilang: “ikutan senam di gym aja biar tetap bugar dan km tetap cantik
kalau istri jelek udah bbrp kali melahirkan”
suami bilang: “tuh badan melar semua… Ikutan senam sana tiap minggu pagi di halaman puskesmas… “
ANDA TERMASUK...ISTRI JELEK / CANTIK ?????
Kamis, 18 Maret 2010
BERBAKTI
Berbakti Kepada Orang Tua Yang Telah Wafat
Kita wajib berusaha mendidik anak kita. Termasuk memberi contoh dengan berbhakti kepada orang tua kita sendiri
Berikut petikan pertanyaan dari peserta Majelis Percikan Iman
"Ustadz, saya merasa belum berbakti pada kedua orang tua, padahal mereka sudah meninggal. Bagimana caranya agar saya bisa berbakti kepadanya? Mohon penjelasan."
Hmm, Mungkin saat ini kita telah menjadi orang tua. Kita sangat menginginkan Anak kita menjadi Sholeh. Unsur Sholeh yang wajib dipenuhi diantaranya mau berbhakti kepada kita selama kita masih di jalan Allah SWT baik ketika kita masih hidup atau sudah meninggal nanti.
Sobat, berbakti kepada orang tua merupakan salah satu amal yang paling dicintai Allah. Kita wajib berusaha mendidik anak kita. Termasuk memberi contoh dengan berbhakti kepada orang tua kita sendiri (kakek-nenek anak kita)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw., “Amalan apakah yang dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti pada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah." (H.R.Bukhari dan Muslim)
Berbakti kepada kedua orang tua tidak dibatasi saat mereka masih hidup, setelah mereka meninggal pun kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepadanya.
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi r.a., ia berkata: Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah saw., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari suku Bani Salamah lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?” Beliau bersabda, “Ya, yaitu mendo’akan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya setelah mereka tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya.” (H.R.Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)
Merujuk pada keterangan ini, kita bisa membuat sistematisasi bakti kepada orang tua yang sudah wafat yaitu:
Mendo’akannya
Mendo’akan agar mereka diampuni, dirahmati, diberi kemuliaan di sisi-Nya, dan dilapangkan di alam kuburnya. Do’a ini bisa kita panjatkan kapan dan di mana saja kita mau.
Mendo’akan orang tua yang telah wafat tidak dibatasi dengan ziarah kubur, karena tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mengingatkan akhirat (mati). Nabi saw bersabda: fazuuruha fainnaha tudzakkirul aakhirah (ziarahi kubur, karena dapat mengingatkan kepada akhirat) [HR. Tirmidzi] Tapi sayang, banyak yang beranggapan tujuan ziarah kubur untuk mendo’akan orang yang sudah meninggal.
Pernyataan ini tidak bermaksud menafikan do’a kepada almarhum saat ziarah, yang ingin saya tegaskan bahwa berdo’a untuk orang tua yang telah wafat bukan saat ziarah saja, tapi kapan dan di mana pun kita dianjurkan untuk selalu mendo’akannya. Berdo’a bisa menggunakan bahasa arab (dikutip dari Qur’an atau hadits) ataupun dengan bahasa apa saja yang bisa kita fahami.
Satu hal yang perlu diingat, apabila orang tua yang telah wafat itu berbeda agama (non-muslim), kita dilarang mendo’akannya sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut,
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam.” (At-Taubah 9: 113)
Namun kalau orang tua yang berbeda agama itu masih hidup, kita diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk mendo’akannya agar diberi hidayah oleh Allah swt. (masuk Islam). Rasulullah saw. pernah mendo’akan agar pamannya, Abu Thalib masuk Islam, ini bukti bahwa kita boleh mendo’akan non muslim agar masuk Islam.
Menunaikan janjinya
Apabila kita pernah mendengar orang tua mempunyai janji atau niat untuk melakukan suatu kebajikan, namun belum terlaksana karena maut menjemputnya, kita sebagai anaknya dianjurkan untuk merealisasikan niat baiknya itu. Misalnya, mereka pernah berniat mendirikan panti asuhan, sebelum niat baik ini terwujud, Allah swt. memanggilnya, sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua adalah merealisasikan niat baiknya tersebut.
Silaturrahmi
Sebagai makhluk sosial, orang tua kita tentu mempunyai sejumlah sahabat, wujud bakti kepada mereka adalah menyambungkan silaturahmi dengan orang-orang yang biasa bersilaturahmi dengannya. Misalnya, saat hidup orang tua suka bersilaturahmi kepada pak Yusuf, bila orang tua kita telah meninggal, kitalah yang menggantikannya datang ke rumah pak Yusuf.
Kesimpulannya, di antara amal shaleh yang sangat dicintai Allah adalah berbakti pada orang tua baik ketika masih hidup ataupun setelah mereka wafat. Ada tiga cara bakti kepada orang tua yang telah wafat; mendo’akannya, mewujudkan niat baiknya, dan bersilaturahmi kepada sahabat-sahabatnya. Wallahu a’lam.
Kita wajib berusaha mendidik anak kita. Termasuk memberi contoh dengan berbhakti kepada orang tua kita sendiri
Berikut petikan pertanyaan dari peserta Majelis Percikan Iman
"Ustadz, saya merasa belum berbakti pada kedua orang tua, padahal mereka sudah meninggal. Bagimana caranya agar saya bisa berbakti kepadanya? Mohon penjelasan."
Hmm, Mungkin saat ini kita telah menjadi orang tua. Kita sangat menginginkan Anak kita menjadi Sholeh. Unsur Sholeh yang wajib dipenuhi diantaranya mau berbhakti kepada kita selama kita masih di jalan Allah SWT baik ketika kita masih hidup atau sudah meninggal nanti.
Sobat, berbakti kepada orang tua merupakan salah satu amal yang paling dicintai Allah. Kita wajib berusaha mendidik anak kita. Termasuk memberi contoh dengan berbhakti kepada orang tua kita sendiri (kakek-nenek anak kita)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a., ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw., “Amalan apakah yang dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti pada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi, “kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah." (H.R.Bukhari dan Muslim)
Berbakti kepada kedua orang tua tidak dibatasi saat mereka masih hidup, setelah mereka meninggal pun kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepadanya.
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi r.a., ia berkata: Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah saw., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari suku Bani Salamah lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?” Beliau bersabda, “Ya, yaitu mendo’akan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya setelah mereka tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya.” (H.R.Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)
Merujuk pada keterangan ini, kita bisa membuat sistematisasi bakti kepada orang tua yang sudah wafat yaitu:
Mendo’akannya
Mendo’akan agar mereka diampuni, dirahmati, diberi kemuliaan di sisi-Nya, dan dilapangkan di alam kuburnya. Do’a ini bisa kita panjatkan kapan dan di mana saja kita mau.
Mendo’akan orang tua yang telah wafat tidak dibatasi dengan ziarah kubur, karena tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mengingatkan akhirat (mati). Nabi saw bersabda: fazuuruha fainnaha tudzakkirul aakhirah (ziarahi kubur, karena dapat mengingatkan kepada akhirat) [HR. Tirmidzi] Tapi sayang, banyak yang beranggapan tujuan ziarah kubur untuk mendo’akan orang yang sudah meninggal.
Pernyataan ini tidak bermaksud menafikan do’a kepada almarhum saat ziarah, yang ingin saya tegaskan bahwa berdo’a untuk orang tua yang telah wafat bukan saat ziarah saja, tapi kapan dan di mana pun kita dianjurkan untuk selalu mendo’akannya. Berdo’a bisa menggunakan bahasa arab (dikutip dari Qur’an atau hadits) ataupun dengan bahasa apa saja yang bisa kita fahami.
Satu hal yang perlu diingat, apabila orang tua yang telah wafat itu berbeda agama (non-muslim), kita dilarang mendo’akannya sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut,
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam.” (At-Taubah 9: 113)
Namun kalau orang tua yang berbeda agama itu masih hidup, kita diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk mendo’akannya agar diberi hidayah oleh Allah swt. (masuk Islam). Rasulullah saw. pernah mendo’akan agar pamannya, Abu Thalib masuk Islam, ini bukti bahwa kita boleh mendo’akan non muslim agar masuk Islam.
Menunaikan janjinya
Apabila kita pernah mendengar orang tua mempunyai janji atau niat untuk melakukan suatu kebajikan, namun belum terlaksana karena maut menjemputnya, kita sebagai anaknya dianjurkan untuk merealisasikan niat baiknya itu. Misalnya, mereka pernah berniat mendirikan panti asuhan, sebelum niat baik ini terwujud, Allah swt. memanggilnya, sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua adalah merealisasikan niat baiknya tersebut.
Silaturrahmi
Sebagai makhluk sosial, orang tua kita tentu mempunyai sejumlah sahabat, wujud bakti kepada mereka adalah menyambungkan silaturahmi dengan orang-orang yang biasa bersilaturahmi dengannya. Misalnya, saat hidup orang tua suka bersilaturahmi kepada pak Yusuf, bila orang tua kita telah meninggal, kitalah yang menggantikannya datang ke rumah pak Yusuf.
Kesimpulannya, di antara amal shaleh yang sangat dicintai Allah adalah berbakti pada orang tua baik ketika masih hidup ataupun setelah mereka wafat. Ada tiga cara bakti kepada orang tua yang telah wafat; mendo’akannya, mewujudkan niat baiknya, dan bersilaturahmi kepada sahabat-sahabatnya. Wallahu a’lam.
SHOLATJUMAT
Hari Jum’at adalah hari penting bagi kaum muslim, dibandingkan dengan hari-hari yang lainnya. Mari simak hadits Rasululloh SAW berikut.“Sebaik-baik hari adalah hari Jum’at, pada hari itulah diciptakan Nabi Adam, dan pada hari itu dia diturunkan ke bumi, pada hari itu pula diterima taubatnya, pada hari itu pula beliau diwafatkan, dan pada hari itu pula terjadi Kiamat. Pada hari itu ada saat yang kalau seorang muslim menemuinya kemudian shalat dan memohon segala keperluannya kepada Allah, niscaya akan dikabulkan.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai)
Pada hari Jum’at pula dilakukan Jum’atan, ibadah khusus seminggu sekali yang wajib diikuti oleh kaum lelaki muslim. Tentu saja ada dalilnya mengapa ibadah Jum’atan ini wajib dilakukan, yakni:
a. Al Jumu’ah(62):9,“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
b. “Hendaklah orang-orang itu berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at atau kalau tidak, Allah akan menutup hati mereka kemudian mereka akan menjadi orang yang lalai.” (HR. Muslim)
c. “Sungguh aku berniat menyuruh seseorang (menjadi imam) shalat bersama-sama yang lain, kemudian aku akan membakar rumah orang-orang yang meninggalkan shalat Jum’at.” (HR. Muslim)
d. “Shalat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit.” (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
Keutamaan sholat Jum’at dinyatakan dalam hadits berikut, Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasululloh SAW bersabda, “Barangsiapa yang mandi Jumat seperti mandi junub kemudian berangkat (ke masjid), maka seolah-olah ia berkurban unta. Barangsiapa yang berangkat pada saat yang kedua, maka seolah-olah ia berkurban lembu. Barangsiapa yang berangkat pada saat ketiga, maka seolah-olah ia berkurban kibas yang bertanduk. Barangsiapa yang berangkat pada saat yang keempat, maka seolah-olah ia berkurban ayam. Dan, barangsiapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah ia berkurban telur. Apabila imam keluar (naik mimbar), maka para malaikat mendengarkan khutbah.” (HR Bukhari)
Dengan demikian, nyatalah bahwa ibadah Jum’atan adalah kewajiban bagi kaum muslim terutama laki-laki yang sudah baligh, sehat, dan bermukim (tidak sedang bepergian).
Sumber : http://tausyiah275.blogsome.com/2009/11/28/kewajiban-jumatan
Pada hari Jum’at pula dilakukan Jum’atan, ibadah khusus seminggu sekali yang wajib diikuti oleh kaum lelaki muslim. Tentu saja ada dalilnya mengapa ibadah Jum’atan ini wajib dilakukan, yakni:
a. Al Jumu’ah(62):9,“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”
b. “Hendaklah orang-orang itu berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at atau kalau tidak, Allah akan menutup hati mereka kemudian mereka akan menjadi orang yang lalai.” (HR. Muslim)
c. “Sungguh aku berniat menyuruh seseorang (menjadi imam) shalat bersama-sama yang lain, kemudian aku akan membakar rumah orang-orang yang meninggalkan shalat Jum’at.” (HR. Muslim)
d. “Shalat Jum’at itu wajib bagi tiap-tiap muslim, dilaksanakan secara berjama’ah terkecuali empat golongan, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang yang sakit.” (HR. Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
Keutamaan sholat Jum’at dinyatakan dalam hadits berikut, Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasululloh SAW bersabda, “Barangsiapa yang mandi Jumat seperti mandi junub kemudian berangkat (ke masjid), maka seolah-olah ia berkurban unta. Barangsiapa yang berangkat pada saat yang kedua, maka seolah-olah ia berkurban lembu. Barangsiapa yang berangkat pada saat ketiga, maka seolah-olah ia berkurban kibas yang bertanduk. Barangsiapa yang berangkat pada saat yang keempat, maka seolah-olah ia berkurban ayam. Dan, barangsiapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah ia berkurban telur. Apabila imam keluar (naik mimbar), maka para malaikat mendengarkan khutbah.” (HR Bukhari)
Dengan demikian, nyatalah bahwa ibadah Jum’atan adalah kewajiban bagi kaum muslim terutama laki-laki yang sudah baligh, sehat, dan bermukim (tidak sedang bepergian).
Sumber : http://tausyiah275.blogsome.com/2009/11/28/kewajiban-jumatan
Jumat, 12 Maret 2010
SEKATUL
Anda Tinggal di semarang ??
tidak tahu harus kemana kalau lagi hari libur ??
cuman tahu mall ama simpang lima-nya aja ?? duh, cacingan bener sih..
bisa-bisa ntar dibilang kuper. hehehe…. :)
Nah, ndak da salahnya maen ke Kampung jawa, sekatul. bagi yang belum tahu sekatul, dari semarang ke arah boja. Ntar ketemu terminal cangkiran ambil jalan yang lurus aja, ngikutin petunjuk jalan disitu nyampe ntar ada penanda dengan tulisan “Kampung Jawa, Sekatul”. Nyampe deh…
Menawarkan wisata alam yang dilengkapi dengan fasilitas outbond ( sekarang kan lg trend apalagi di kalangan sekolah ), trus ada rumah2 joglo yang bisa dipakai untuk acara tertentu dan kita juga bisa makan sepuasnya disana ditambah lagi kolam renang yang lumayan buat dipakai nyantai seabis menyantap makan siang ato seabis seharian meeting di sana.
kagak bakalan rugi dech berlibur di sekatul....
kalo dah sampai sekatul....jgn lupa mampir GUBUK qu.....ya paling 2 km lg dari sekatul...
Rabu, 10 Maret 2010
ETIKA
ETIKA BERBICARA
Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah satu cara yang efektif bagi kita untuk berkomunikasi. Dengan berbicara kita bisa menyampaikan maksud dan tujuan serta buah pikiran kita dengan cepat.
Namun alangkah bijaksananya jika kita memperhatikan cara berbicara maupun isi dan materi yang kita bicarakan. Jangan sampai ungkapan “banyak bicara banyak berdosa” sampai menjangkiti kita. Maksud kita hendak mengkomunikasikan sesuatu malah menjadi ajang memperpanjang daftar dosa. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian.
Ada banyak etika, adab dan sopan santun dalam berbicara yang diketahui dan dianut oleh masyarakat. Salah satu acuan yang dapat kita pedomani adalah adab berbicara di Minang Kabau Sumatera Barat yang dikenal dengan “Kato nan Ampek” yaitu adab berbicara dibedakan atas empat (ampek) jenis audience atau lawan komunikasi kita, sebagai berikut:
1. Kato Mandaki
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau dituakan dan lebih dihormati karena jabatan dan kedudukannya.
2. Kato Mandata
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan teman sebaya atau rekan kerja.
3. Kato Malereng
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan kita dan keluarga seperti ipar, besan, sumando, mamak rumah.
4. Kato Manurun
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang lebih muda ataupun kepada bawahan.
Selain adab dan pemilihan kata dalam berkomunikasi, perhatikan juga materi atau isi pembicaraan kita. Berikut ini ada beberapa materi yang suka dijadikan topik dalam pembicaraan dan dikhawatirkan dapat menjerumuskan kita pada pembicaraan yang berpotensi dosa.
Membicarakan kelebihan diri sendiri
Pembicaraan jenis ini disatu sisi diyakini bisa meningkatkan rasa percaya diri/self esteem. Dan baik juga untuk meningkatkan citra positif yang bisa memacu semangat dalam beraktifitas. Namun harus diwaspadai jika pembicaraan ini terlalu berlebihan bisa menimbulkan kesombongan.
Membicarakan kekurangan diri sendiri
Pembicaraan jenis ini berguna untuk introspeksi diri sehingga dengan menyadari kekurangan kita bisa mengupayakan perbaikan diri untuk meningkatkan kualitas hidup selanjutnya. Namun jika berlebihan dan sampai pada penyesalan-penyesalan yang keterlaluan apalagi meratapi nasib akan berakibat buruk terhadap tingkat percaya diri yang bisa membuat kehilangan semagat hidup.
Membicarakan kelebihan orang lain
Kelebihan orang lain dapat memotivasi kita untuk berbuat hal yang sama jika kita dan lingkungan menganggapnya sebagai sesuatu yang baik dan layak ditiru. Tapi jika terlalu berlebihan dan sampai mengidolakan apalagi sampai mengkultuskan seseorang akan berakibat tidak sehat untuk jiwa.
Membicarakan kekurangan orang lain
Topik ini merupakan yang paling senang dibicarakan orang dimana. Infotainment yang memuat berbagai skandal dan kebobrokan moral sangat digemari dan mempunyai rating yang tinggi. Pembicaraan ini yang lebih populer disebut gosip, gunjing atau ghibah sering menjadi topik sehari-hari dan sebagian dari kita sangat senang dan bahkan menikmati pembicaraan ini. Alangkah bijaksananya jika kita menyikapi fenomena ini sebagai ajang introspeksi bukannya malah menu utama untuk dijadikan pembicaraan hangat setiap harinya.
Banyak sekali pepatah dan ungkapan bijak yang mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata agar kita tidak terlibat dalam pembicaraan yang mengandung dosa. Jika tidak terlalu penting “Silent is Gold” sangat bijak diterapkan. Ataupun kalau harus ada kata-kata yang hendak disampaikan pilihlah kata-kata yang tepat, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain yang mendengarnya karena “Kata-kata bisa lebih tajam dari pedang”.
Komunikasikanlah sesuatu dengan kata-kata yang tepat dan dengan cara yang baik jangan sampai menjadi bumerang bagi diri sendiri sebagaimana ungkapan “Mulutmu harimaumu akan menerkam kepalamu”. Apalagi kalau kata-kata yang diucapkan merupakan ucapan yang tidak benar atau berupa kebohongan dan sampai menimbulkan fitnah karena “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan”. Alangkah besar dampak suatu kebohongan yang dituduhkan pada orang lain bahkan lebih buruk dari menghilangkan nyawa sekalipun. Jadi, walau “lidah tak bertulang” tapi pengaruhnya sangat besar pada keharmonisan hubungan antar sesama manusia. Jagalah lisan, perhatikan etika ketika berbicara, semoga kita semua menjadi lebih bijaksana karenanya
Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah satu cara yang efektif bagi kita untuk berkomunikasi. Dengan berbicara kita bisa menyampaikan maksud dan tujuan serta buah pikiran kita dengan cepat.
Namun alangkah bijaksananya jika kita memperhatikan cara berbicara maupun isi dan materi yang kita bicarakan. Jangan sampai ungkapan “banyak bicara banyak berdosa” sampai menjangkiti kita. Maksud kita hendak mengkomunikasikan sesuatu malah menjadi ajang memperpanjang daftar dosa. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian.
Ada banyak etika, adab dan sopan santun dalam berbicara yang diketahui dan dianut oleh masyarakat. Salah satu acuan yang dapat kita pedomani adalah adab berbicara di Minang Kabau Sumatera Barat yang dikenal dengan “Kato nan Ampek” yaitu adab berbicara dibedakan atas empat (ampek) jenis audience atau lawan komunikasi kita, sebagai berikut:
1. Kato Mandaki
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau dituakan dan lebih dihormati karena jabatan dan kedudukannya.
2. Kato Mandata
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan teman sebaya atau rekan kerja.
3. Kato Malereng
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan kita dan keluarga seperti ipar, besan, sumando, mamak rumah.
4. Kato Manurun
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang lebih muda ataupun kepada bawahan.
Selain adab dan pemilihan kata dalam berkomunikasi, perhatikan juga materi atau isi pembicaraan kita. Berikut ini ada beberapa materi yang suka dijadikan topik dalam pembicaraan dan dikhawatirkan dapat menjerumuskan kita pada pembicaraan yang berpotensi dosa.
Membicarakan kelebihan diri sendiri
Pembicaraan jenis ini disatu sisi diyakini bisa meningkatkan rasa percaya diri/self esteem. Dan baik juga untuk meningkatkan citra positif yang bisa memacu semangat dalam beraktifitas. Namun harus diwaspadai jika pembicaraan ini terlalu berlebihan bisa menimbulkan kesombongan.
Membicarakan kekurangan diri sendiri
Pembicaraan jenis ini berguna untuk introspeksi diri sehingga dengan menyadari kekurangan kita bisa mengupayakan perbaikan diri untuk meningkatkan kualitas hidup selanjutnya. Namun jika berlebihan dan sampai pada penyesalan-penyesalan yang keterlaluan apalagi meratapi nasib akan berakibat buruk terhadap tingkat percaya diri yang bisa membuat kehilangan semagat hidup.
Membicarakan kelebihan orang lain
Kelebihan orang lain dapat memotivasi kita untuk berbuat hal yang sama jika kita dan lingkungan menganggapnya sebagai sesuatu yang baik dan layak ditiru. Tapi jika terlalu berlebihan dan sampai mengidolakan apalagi sampai mengkultuskan seseorang akan berakibat tidak sehat untuk jiwa.
Membicarakan kekurangan orang lain
Topik ini merupakan yang paling senang dibicarakan orang dimana. Infotainment yang memuat berbagai skandal dan kebobrokan moral sangat digemari dan mempunyai rating yang tinggi. Pembicaraan ini yang lebih populer disebut gosip, gunjing atau ghibah sering menjadi topik sehari-hari dan sebagian dari kita sangat senang dan bahkan menikmati pembicaraan ini. Alangkah bijaksananya jika kita menyikapi fenomena ini sebagai ajang introspeksi bukannya malah menu utama untuk dijadikan pembicaraan hangat setiap harinya.
Banyak sekali pepatah dan ungkapan bijak yang mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata agar kita tidak terlibat dalam pembicaraan yang mengandung dosa. Jika tidak terlalu penting “Silent is Gold” sangat bijak diterapkan. Ataupun kalau harus ada kata-kata yang hendak disampaikan pilihlah kata-kata yang tepat, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain yang mendengarnya karena “Kata-kata bisa lebih tajam dari pedang”.
Komunikasikanlah sesuatu dengan kata-kata yang tepat dan dengan cara yang baik jangan sampai menjadi bumerang bagi diri sendiri sebagaimana ungkapan “Mulutmu harimaumu akan menerkam kepalamu”. Apalagi kalau kata-kata yang diucapkan merupakan ucapan yang tidak benar atau berupa kebohongan dan sampai menimbulkan fitnah karena “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan”. Alangkah besar dampak suatu kebohongan yang dituduhkan pada orang lain bahkan lebih buruk dari menghilangkan nyawa sekalipun. Jadi, walau “lidah tak bertulang” tapi pengaruhnya sangat besar pada keharmonisan hubungan antar sesama manusia. Jagalah lisan, perhatikan etika ketika berbicara, semoga kita semua menjadi lebih bijaksana karenanya
SUKSES
Banyak diantara kita yang jika ditanya pengen apa? pasti akan menjawab pengen kaya. Sedangkan ada yang lebih penting lagi yaitu sukses. Sukses sendiri memiliki arti yang luas, sehingga jika pikiran kita di program untuk sukses, insyaallah sukses semuanya. Tetapi jika hanya kekayaan yang dikejar, belum tentu yang lain ikut sukses, seperti dalam kehidupan berkeluarga, dan lain sebagainya.
Sukses dalam segala bidang tentu menjadi idaman setiap orang. Kesuksesan juga bisa dibangun melalui pikiran awal, sehingga jangan sampai salah dalam membangunnya, karena bisa-bisa salah arti, bukannya kesuksesan, tetapi kebuntungan.
Kita hanya merencanakan, tidak perlu membayar, dan tidak dikenai pajak jika hanya mempunyai cita-cita. Dengan mengesampingkan benar-tidaknya cerita tersebut, tetapi menurut saya cerita tersebut bisa menambah motivasi bagi pembacanya. Dan cerita seperti ini yang sering saya cari. Entah fiksi atau non fiksi, tetapi cerita-cerita tersebut bisa membantu pikiran saya untuk lebih fokus lagi.
Lalu, pengen kaya atau pengen sukses?
Sukses dalam segala bidang tentu menjadi idaman setiap orang. Kesuksesan juga bisa dibangun melalui pikiran awal, sehingga jangan sampai salah dalam membangunnya, karena bisa-bisa salah arti, bukannya kesuksesan, tetapi kebuntungan.
Kita hanya merencanakan, tidak perlu membayar, dan tidak dikenai pajak jika hanya mempunyai cita-cita. Dengan mengesampingkan benar-tidaknya cerita tersebut, tetapi menurut saya cerita tersebut bisa menambah motivasi bagi pembacanya. Dan cerita seperti ini yang sering saya cari. Entah fiksi atau non fiksi, tetapi cerita-cerita tersebut bisa membantu pikiran saya untuk lebih fokus lagi.
Lalu, pengen kaya atau pengen sukses?
BERGUNJING
LARANGAN GOSIP – MENGGOSIP DAN MENGGUNJING BERDASARKAN AJARAN ISLAM MENURUT AL QURAN DAN HADITS NABI
Tutuplah Aib Saudaramu
Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Saudariku muslimah…
Bagi kebanyakan kaum wanita, ibu-ibu ataupun remaja putri, bergunjing membicarakan aib, cacat, atau cela yang ada pada orang lain bukanlah perkara yang besar. Bahkan di mata mereka terbilang remeh, ringan dan begitu gampang meluncur dari lisan. Seolah-olah obrolan tidak asyik bila tidak membicarakan kekurangan orang lain. “Si Fulanah begini dan begitu…”. “Si ‘Alanah orangnya suka ini dan itu…”.
Ketika asyik membicarakan kekurangan orang lain seakan lupa dengan diri sendiri. Seolah diri sendiri sempurna tiada cacat dan cela. Ibarat kata pepatah, “Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak.”
Perbuatan seperti ini selain tidak pantas/tidak baik menurut perasaan dan akal sehat kita, ternyata syariat yang mulia pun mengharamkannya bahkan menekankan untuk melakukan yang sebaliknya yaitu menutup dan merahasiakan aib orang lain.
Ketahuilah wahai saudariku, siapa yang suka menceritakan kekurangan dan kesalahan orang lain, maka dirinya pun tidak aman untuk diceritakan oleh orang lain. Seorang ulama salaf berkata, “Aku mendapati orang-orang yang tidak memiliki cacat/cela, lalu mereka membicarakan aib manusia maka manusia pun menceritakan aib-aib mereka. Aku dapati pula orang-orang yang memiliki aib namun mereka menahan diri dari membicarakan aib manusia yang lain, maka manusia pun melupakan aib mereka.”1
Tahukah engkau bahwa manusia itu terbagi dua:
Pertama: Seseorang yang tertutup keadaannya, tidak pernah sedikitpun diketahui berbuat maksiat. Bila orang seperti ini tergelincir dalam kesalahan maka tidak boleh menyingkap dan menceritakannya, karena hal itu termasuk ghibah yang diharamkan. Perbuatan demikian juga berarti menyebarkan kejelekan di kalangan orang-orang yang beriman. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ أَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِيْنَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyenangi tersebarnya perbuatan keji2 di kalangan orang-orang beriman, mereka memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat….” (An-Nur: 19)
Kedua: Seorang yang terkenal suka berbuat maksiat dengan terang-terangan, tanpa malu-malu, tidak peduli dengan pandangan dan ucapan orang lain. Maka membicarakan orang seperti ini bukanlah ghibah. Bahkan harus diterangkan keadaannya kepada manusia hingga mereka berhati-hati dari kejelekannya. Karena bila orang seperti ini ditutup-tutupi kejelekannya, dia akan semakin bernafsu untuk berbuat kerusakan, melakukan keharaman dan membuat orang lain berani untuk mengikuti perbuatannya3.
Saudariku muslimah…
Engkau mungkin pernah mendengar hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فيِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ …
“Siapa yang melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan yang sangat dari kesusahan dunia niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan di hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan nanti di akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya….” (HR. Muslim no. 2699)
Bila demikian, engkau telah tahu keutamaan orang yang suka menutup aib saudaranya sesama muslim yang memang menjaga kehormatan dirinya, tidak dikenal suka berbuat maksiat namun sebaliknya di tengah manusia ia dikenal sebagai orang baik-baik dan terhormat. Siapa yang menutup aib seorang muslim yang demikian keadaannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat.
Namun bila di sana ada kemaslahatan atau kebaikan yang hendak dituju dan bila menutupnya akan menambah kejelekan, maka tidak apa-apa bahkan wajib menyampaikan perbuatan jelek/aib/cela yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang bisa memberinya hukuman. Jika ia seorang istri maka disampaikan kepada suaminya. Jika ia seorang anak maka disampaikan kepada ayahnya. Jika ia seorang guru di sebuah sekolah maka disampaikan kepada mudir-nya (kepala sekolah). Demikian seterusnya4.
Yang perlu diingat, wahai saudariku, diri kita ini penuh dengan kekurangan, aib, cacat, dan cela. Maka sibukkan diri ini untuk memeriksa dan menghitung aib sendiri, niscaya hal itu sudah menghabiskan waktu tanpa sempat memikirkan dan mencari tahu aib orang lain. Lagi pula, orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain untuk dikupas dan dibicarakan di hadapan manusia, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalasnya dengan membongkar aibnya walaupun ia berada di dalam rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْلإِيْمَانُ قَلْبَهُ، لاَ تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَوْرَاتِهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ
“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya5. Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari-cari/mengintai aurat6 mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat kaum muslimin, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia).” (HR. Ahmad 4/420, 421,424 dan Abu Dawud no. 4880. Kata Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud: “Hasan shahih.”)
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma menyampaikan hadits yang sama, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi:
يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ اْلإِيْمَانُ إِلَى قَلْبِهِ، لاَ تُؤْذُو الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تُعَيِّرُوْهُمْ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ، يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2032, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain, hadits no. 725, 1/581)
Dari hadits di atas tergambar pada kita betapa besarnya kehormatan seorang muslim. Sampai-sampai ketika suatu hari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma memandang ke Ka’bah, ia berkata:
مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ، وَالْمُؤْمِنُ أَعْظَمَ حُرْمَةً عِنْدَ اللهِ مِنْكِ
“Alangkah agungnya engkau dan besarnya kehormatanmu. Namun seorang mukmin lebih besar lagi kehormatannya di sisi Allah darimu.”7
Karena itu saudariku… Tutuplah cela yang ada pada dirimu dengan menutup cela yang ada pada saudaramu yang memang pantas ditutup. Dengan engkau menutup cela saudaramu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menutup celamu di dunia dan kelak di akhirat. Siapa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tutup celanya di dunianya, di hari akhir nanti Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan menutup celanya sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَسْتُرُ اللهُ عَلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya8.” (HR. Muslim no. 6537)
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
1 Jami’ul Ulum Wal Hikam (2/291).
2 Baik seseorang yang disebarkan kejelekannya itu benar-benar terjatuh dalam perbuatan tersebut ataupun sekedar tuduhan yang tidak benar.
3 Jami’ul Ulum Wal Hikam (2/293), Syarhul Arba’in Ibnu Daqiqil Ied (hal. 120), Qawa’id wa Fawa`id minal Arba’in An-Nawawiyyah, (hal. 312).
4 Syarhul Arba’in An-Nawawiyyah, Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin (hal. 390-391).
5 Yakni lisannya menyatakan keimanan namun iman itu belum menancap di dalam hatinya.
6 Yang dimaksud dengan aurat di sini adalah aib/cacat atau cela dan kejelekan. Dilarang mencari-cari kejelekan seorang muslim untuk kemudian diungkapkan kepada manusia. (Tuhfatul Ahwadzi)
7 Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2032
8 Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullahu berkata: “Tentang ditutupnya aib si hamba di hari kiamat, ada dua kemungkinan. Pertama: Allah akan menutup kemaksiatan dan aibnya dengan tidak mengumumkannya kepada orang-orang yang ada di mauqif (padang mahsyar). Kedua: Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menghisab aibnya dan tidak menyebut aibnya tersebut.” Namun kata Al-Qadhi, sisi yang pertama lebih nampak karena adanya hadits lain.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/360)
Hadits yang dimaksud adalah hadits dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ فَيَقُوْلُ: أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا، أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا؟ فَيَقُوْلُ: نَعَمْ، أَيْ رَبِّ. حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوْبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ، قَالَ: سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ. فَيُعْطِي كِتَابَ حَسَنَاتِهِ …
“Sesungguhnya (di hari penghisaban nanti) Allah mendekatkan seorang mukmin, lalu Allah meletakkan tabir dan menutupi si mukmin (sehingga penghisabannya tersembunyi dari orang-orang yang hadir di mahsyar). Allah berfirman: ‘Apakah engkau mengetahui dosa ini yang pernah kau lakukan? Apakah engkau tahu dosa itu yang dulunya di dunia engkau kerjakan?’ Si mukmin menjawab: ‘Iya, hamba tahu wahai Rabbku (itu adalah dosa-dosa yang pernah hamba lakukan).’ Hingga ketika si mukmin ini telah mengakui dosa-dosanya dan ia memandang dirinya akan binasa karena dosa-dosa tersebut, Allah memberi kabar gembira padanya: ‘Ketika di dunia Aku menutupi dosa-dosamu ini, dan pada hari ini Aku ampuni dosa-dosamu itu.’ Lalu diberikanlah padanya catatan kebaikan-kebaikannya…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : www.asysyariah.com
Tutuplah Aib Saudaramu
Penulis: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
Saudariku muslimah…
Bagi kebanyakan kaum wanita, ibu-ibu ataupun remaja putri, bergunjing membicarakan aib, cacat, atau cela yang ada pada orang lain bukanlah perkara yang besar. Bahkan di mata mereka terbilang remeh, ringan dan begitu gampang meluncur dari lisan. Seolah-olah obrolan tidak asyik bila tidak membicarakan kekurangan orang lain. “Si Fulanah begini dan begitu…”. “Si ‘Alanah orangnya suka ini dan itu…”.
Ketika asyik membicarakan kekurangan orang lain seakan lupa dengan diri sendiri. Seolah diri sendiri sempurna tiada cacat dan cela. Ibarat kata pepatah, “Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tiada tampak.”
Perbuatan seperti ini selain tidak pantas/tidak baik menurut perasaan dan akal sehat kita, ternyata syariat yang mulia pun mengharamkannya bahkan menekankan untuk melakukan yang sebaliknya yaitu menutup dan merahasiakan aib orang lain.
Ketahuilah wahai saudariku, siapa yang suka menceritakan kekurangan dan kesalahan orang lain, maka dirinya pun tidak aman untuk diceritakan oleh orang lain. Seorang ulama salaf berkata, “Aku mendapati orang-orang yang tidak memiliki cacat/cela, lalu mereka membicarakan aib manusia maka manusia pun menceritakan aib-aib mereka. Aku dapati pula orang-orang yang memiliki aib namun mereka menahan diri dari membicarakan aib manusia yang lain, maka manusia pun melupakan aib mereka.”1
Tahukah engkau bahwa manusia itu terbagi dua:
Pertama: Seseorang yang tertutup keadaannya, tidak pernah sedikitpun diketahui berbuat maksiat. Bila orang seperti ini tergelincir dalam kesalahan maka tidak boleh menyingkap dan menceritakannya, karena hal itu termasuk ghibah yang diharamkan. Perbuatan demikian juga berarti menyebarkan kejelekan di kalangan orang-orang yang beriman. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ أَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِيْنَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyenangi tersebarnya perbuatan keji2 di kalangan orang-orang beriman, mereka memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat….” (An-Nur: 19)
Kedua: Seorang yang terkenal suka berbuat maksiat dengan terang-terangan, tanpa malu-malu, tidak peduli dengan pandangan dan ucapan orang lain. Maka membicarakan orang seperti ini bukanlah ghibah. Bahkan harus diterangkan keadaannya kepada manusia hingga mereka berhati-hati dari kejelekannya. Karena bila orang seperti ini ditutup-tutupi kejelekannya, dia akan semakin bernafsu untuk berbuat kerusakan, melakukan keharaman dan membuat orang lain berani untuk mengikuti perbuatannya3.
Saudariku muslimah…
Engkau mungkin pernah mendengar hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فيِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ …
“Siapa yang melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan yang sangat dari kesusahan dunia niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan di hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan nanti di akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya….” (HR. Muslim no. 2699)
Bila demikian, engkau telah tahu keutamaan orang yang suka menutup aib saudaranya sesama muslim yang memang menjaga kehormatan dirinya, tidak dikenal suka berbuat maksiat namun sebaliknya di tengah manusia ia dikenal sebagai orang baik-baik dan terhormat. Siapa yang menutup aib seorang muslim yang demikian keadaannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat.
Namun bila di sana ada kemaslahatan atau kebaikan yang hendak dituju dan bila menutupnya akan menambah kejelekan, maka tidak apa-apa bahkan wajib menyampaikan perbuatan jelek/aib/cela yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang bisa memberinya hukuman. Jika ia seorang istri maka disampaikan kepada suaminya. Jika ia seorang anak maka disampaikan kepada ayahnya. Jika ia seorang guru di sebuah sekolah maka disampaikan kepada mudir-nya (kepala sekolah). Demikian seterusnya4.
Yang perlu diingat, wahai saudariku, diri kita ini penuh dengan kekurangan, aib, cacat, dan cela. Maka sibukkan diri ini untuk memeriksa dan menghitung aib sendiri, niscaya hal itu sudah menghabiskan waktu tanpa sempat memikirkan dan mencari tahu aib orang lain. Lagi pula, orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain untuk dikupas dan dibicarakan di hadapan manusia, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalasnya dengan membongkar aibnya walaupun ia berada di dalam rumahnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْلإِيْمَانُ قَلْبَهُ، لاَ تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَوْرَاتِهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ
“Wahai sekalian orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya5. Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari-cari/mengintai aurat6 mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat kaum muslimin, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia).” (HR. Ahmad 4/420, 421,424 dan Abu Dawud no. 4880. Kata Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud: “Hasan shahih.”)
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma menyampaikan hadits yang sama, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke atas mimbar, lalu menyeru dengan suara yang tinggi:
يَا مَعْشَرَ مَنْ أَسْلَمَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يُفْضِ اْلإِيْمَانُ إِلَى قَلْبِهِ، لاَ تُؤْذُو الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تُعَيِّرُوْهُمْ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ، يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ رَحْلِهِ
“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya dan iman itu belum sampai ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin, janganlah menjelekkan mereka, jangan mencari-cari aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat saudaranya sesema muslim, Allah akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya walau ia berada di tengah tempat tinggalnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2032, dihasankan Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu dalam Ash-Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain, hadits no. 725, 1/581)
Dari hadits di atas tergambar pada kita betapa besarnya kehormatan seorang muslim. Sampai-sampai ketika suatu hari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma memandang ke Ka’bah, ia berkata:
مَا أَعْظَمَكِ وَأَعْظَمَ حُرْمَتَكِ، وَالْمُؤْمِنُ أَعْظَمَ حُرْمَةً عِنْدَ اللهِ مِنْكِ
“Alangkah agungnya engkau dan besarnya kehormatanmu. Namun seorang mukmin lebih besar lagi kehormatannya di sisi Allah darimu.”7
Karena itu saudariku… Tutuplah cela yang ada pada dirimu dengan menutup cela yang ada pada saudaramu yang memang pantas ditutup. Dengan engkau menutup cela saudaramu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menutup celamu di dunia dan kelak di akhirat. Siapa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tutup celanya di dunianya, di hari akhir nanti Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan menutup celanya sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَسْتُرُ اللهُ عَلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya8.” (HR. Muslim no. 6537)
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
1 Jami’ul Ulum Wal Hikam (2/291).
2 Baik seseorang yang disebarkan kejelekannya itu benar-benar terjatuh dalam perbuatan tersebut ataupun sekedar tuduhan yang tidak benar.
3 Jami’ul Ulum Wal Hikam (2/293), Syarhul Arba’in Ibnu Daqiqil Ied (hal. 120), Qawa’id wa Fawa`id minal Arba’in An-Nawawiyyah, (hal. 312).
4 Syarhul Arba’in An-Nawawiyyah, Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin (hal. 390-391).
5 Yakni lisannya menyatakan keimanan namun iman itu belum menancap di dalam hatinya.
6 Yang dimaksud dengan aurat di sini adalah aib/cacat atau cela dan kejelekan. Dilarang mencari-cari kejelekan seorang muslim untuk kemudian diungkapkan kepada manusia. (Tuhfatul Ahwadzi)
7 Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi no. 2032
8 Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullahu berkata: “Tentang ditutupnya aib si hamba di hari kiamat, ada dua kemungkinan. Pertama: Allah akan menutup kemaksiatan dan aibnya dengan tidak mengumumkannya kepada orang-orang yang ada di mauqif (padang mahsyar). Kedua: Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menghisab aibnya dan tidak menyebut aibnya tersebut.” Namun kata Al-Qadhi, sisi yang pertama lebih nampak karena adanya hadits lain.” (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/360)
Hadits yang dimaksud adalah hadits dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ فَيَقُوْلُ: أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا، أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا؟ فَيَقُوْلُ: نَعَمْ، أَيْ رَبِّ. حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوْبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ، قَالَ: سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ. فَيُعْطِي كِتَابَ حَسَنَاتِهِ …
“Sesungguhnya (di hari penghisaban nanti) Allah mendekatkan seorang mukmin, lalu Allah meletakkan tabir dan menutupi si mukmin (sehingga penghisabannya tersembunyi dari orang-orang yang hadir di mahsyar). Allah berfirman: ‘Apakah engkau mengetahui dosa ini yang pernah kau lakukan? Apakah engkau tahu dosa itu yang dulunya di dunia engkau kerjakan?’ Si mukmin menjawab: ‘Iya, hamba tahu wahai Rabbku (itu adalah dosa-dosa yang pernah hamba lakukan).’ Hingga ketika si mukmin ini telah mengakui dosa-dosanya dan ia memandang dirinya akan binasa karena dosa-dosa tersebut, Allah memberi kabar gembira padanya: ‘Ketika di dunia Aku menutupi dosa-dosamu ini, dan pada hari ini Aku ampuni dosa-dosamu itu.’ Lalu diberikanlah padanya catatan kebaikan-kebaikannya…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Silahkan mengcopy dan memperbanyak artikel ini
dengan mencantumkan sumbernya yaitu : www.asysyariah.com
Selasa, 09 Maret 2010
HERBAFARM
Pada hari Minggu (7/2/2010) kemarin, saya mensosialisasikan pupuk HERBAFARM dari SIDOMUNCUL, tepatnya di Desa Krajan II Kliris. Kebetulan ketua Kelompok tani Bapak Atiqun, ibu KADUS..Ibu Siti Khotijah serta Ibu Lurah Kliris Juga Hadir. Siang hari sekitar pukul 12.30 WIB saya berangkat dari kampung dimana temapat tinggalqu. Keberangkatan qu sangat terburu-buru karena takut terlambat. Setelah sampai di Kliris, ternyata acara rutin tersebut belum dimulai, saya disambut dengan sangat hormat dibarengi dengan senyuman yang sangat berharga bagi saya. Kemudian setelah saya dipersilakan duduk, ketua kelompok tani langsung memulai acara, Setelah panjang lebar ketua kelompok Bapak Atiqun menjelaskan tujuan saya, beliau sedikit memaparkan tentang dampak dari pemakain pupuk kimia yang orang lebih i jelaskan itu menerangkan kehidupan petani yang selama ini memakai pupuk kimia.dikenal dengan pupuk urea. Setelah itu saya mendapat giliran presentasi. saya menjelaskan tentang bahayanya memakai pupuk kimia dan manfaatnya memakai pupuk organik. Sebelum kami selesai menjelaskan, para hadirin langsung tanggap karena yang saya juga menjelaskan tentang bahaya memakai pupuk kimia yang dari pabrik itu dapat memberi efek negatif pada tanaman. Sebagai ganti pupuk kimia, saya mengemukakan resep lain, yakni memakai pupuk organik yang ramah dengan lingkungan, saya tidak bermaksud untuk menghentikan masyarakat untuk memakai pupuk kimia tapi bagaimana caranya untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia dan memanfaatkan limbah pertanian yang ada di lingkungan desa untuk difungsikan sebagai penggembur tanaman, misalnya dan pembutan pupuk kandang, kompos.
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 16.00 waktu berjalan dengan begitu cepat...
Hp berdering....Bapak kalo pulang jangan lupa Mas Anil belikan Es Jeruk ( kebiasan kalo Bapaknya pergi slalu di bel pulang e minta oleh2)
Tepat jam 16.30 meluncur pulang...
Sampai dirumah dah d siapain Segelas teh hangat...bair fikiran jadi tenang...
tah tahan menahan rasa capek...langsung ja..pencet kipas angin...TIDUR ..jam 06.10 di bangunin...
Bapak2 dah magrib mandi cepat sholat...pinta Putriku...Salma
berlanjut cerita berikutnya...
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 16.00 waktu berjalan dengan begitu cepat...
Hp berdering....Bapak kalo pulang jangan lupa Mas Anil belikan Es Jeruk ( kebiasan kalo Bapaknya pergi slalu di bel pulang e minta oleh2)
Tepat jam 16.30 meluncur pulang...
Sampai dirumah dah d siapain Segelas teh hangat...bair fikiran jadi tenang...
tah tahan menahan rasa capek...langsung ja..pencet kipas angin...TIDUR ..jam 06.10 di bangunin...
Bapak2 dah magrib mandi cepat sholat...pinta Putriku...Salma
berlanjut cerita berikutnya...
Senin, 08 Maret 2010
GEDUNG 9
Hi...Sahabatku tercinta..
Aku mau berbagi cerita liburan bulan lalu...
Setelah dapat masukan dari teman2
akhirnya kita memutuskan untuk mengajak Duhan n Salma jalan2 ke Gedung 9 Puncak Ungaran.
Bangun setelah sholat subuh, kami semua serumah bersiap pergi
Berangkat jam 6.00 dari Segono Campurejop Boja.
Jalan pagi seperti ini enak banget deh dengan ditemani sejuknya udara pagi...
Sampai dekat pasar sumowono....kita berhenti sejenak...sambil menghela napas..dan meluruskan otot otot yang tegang....d temani segelas teh hangat...dan semangkok soto
sekilas liat jam tangan dah menunjuk tepat pasda pukul.....7.00
perjalan ke gedung 9 kami lanjutkan kembali...setelah sarapan pagi.
Wis jan ...deh...udara dingin berkabut di pagi hari benar2 membuat kangen
saya terobati
dengan udara Eropa, biar dingin aku merasakan, rasanya saya nikmati betul
sambil menghirup sepuas2nya udara Puncak. Abis yg kayak gini ngga ada di
semarang....t4 aq kerja
yg ada panas dan penuh polusi.
Tak terasa dah sampe di pasar Bandungan...anak2 ndak mo lewatin begitu saja...
Mah...makan Tahu bandungan dlulu....sahut...salma...Duhan ndak mo ketinggalan..aq jg mah...
Top banget deh kalo soal makan...
terpaksa dech....harus berhenti 15 menit lagi...tuk nikmati tahu bandungan
....perjalanan d lanjutkan kembali....sampai dech...d gedung 9
Subhanna Allah....maha besar...semua ciptaanNYA
Sampai d t4 parkir...beli tiket...baru ja mo masuk...dah d sambut bapak2 yang menyewakan kuda....
murah OM....muter2 candi 9..70ribu...pa 50rb sampai candi 3...
tergoda lagi d sini....
Bapak....Mas Anil brani....ya meski ndak sampai d candi 9...dia dah merasa puas..
sayang....Putri tercintaqu....NDAK BRANI...padahal AQ dah siap2 mo nemeni lhoooo
singkat cerita...hari dah molai siang...perut dah molai laper lagi....
cari sate ayam...dah sedikit menutup rasa laperquuuu....mak nyossss panas e...
habis makan....PULANG DECH....
berlanjut...ke liburan berikutnya....
सेमंगत KERJA
Tips Semangat Kerja Tanpa Stress
Bila anda tidak mencintai pekerjaan anda,
maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana.
Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu.
Dan, pekerjaan anda pun jadi menggembirakan.
Bila anda tidak mencintai teman kantor anda,
maka cintailah gedung dan suasana kantor.
Ini akan memotivasi anda berangkat kerja
dan melakukan pekerjaan kantor dengan lebih bersemangat.
Bila ternyata anda tidak bisa melakukannya,
cintai perjalanan pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda.
Perjalanan yang menyenangkan akan menjadikan tujuan perjalanan atau kantor tampak menyenangkan.
Tapi jika anda pun tak menemukan kesenangan di perjalanan,
cintai apapun yang bisa anda cintai dari tempat kerja anda.
Bisa tanaman hias di meja kerja,
barisan semut di dinding,
atau burung-burung yang beterbangan di luar sana. Apa saja !
Jika tidak juga menemukan sesuatu yang bisa anda cintai dari kerja anda,
kenapa anda masih di situ???
Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai,
lalu bekerjalah di sana.
Hidup cuma sekali.
Tak ada yang lebih indah selain melakukan sesuatu dengan cinta yang tulus.
Bila anda tidak mencintai pekerjaan anda,
maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana.
Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu.
Dan, pekerjaan anda pun jadi menggembirakan.
Bila anda tidak mencintai teman kantor anda,
maka cintailah gedung dan suasana kantor.
Ini akan memotivasi anda berangkat kerja
dan melakukan pekerjaan kantor dengan lebih bersemangat.
Bila ternyata anda tidak bisa melakukannya,
cintai perjalanan pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda.
Perjalanan yang menyenangkan akan menjadikan tujuan perjalanan atau kantor tampak menyenangkan.
Tapi jika anda pun tak menemukan kesenangan di perjalanan,
cintai apapun yang bisa anda cintai dari tempat kerja anda.
Bisa tanaman hias di meja kerja,
barisan semut di dinding,
atau burung-burung yang beterbangan di luar sana. Apa saja !
Jika tidak juga menemukan sesuatu yang bisa anda cintai dari kerja anda,
kenapa anda masih di situ???
Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai,
lalu bekerjalah di sana.
Hidup cuma sekali.
Tak ada yang lebih indah selain melakukan sesuatu dengan cinta yang tulus.
Minggu, 07 Maret 2010
GOKIL
Yank! klo km bc sms ni km hutang kncan ma aq,kl d blz km hutang plukan ma aq,kl d simpn km hutng ciuman ma q,dan jk d hpus km psti mimpiin aq!!q tagih hutangmu…
Ciuman”sayang” di.. kening!,Ciuman “kasih” di.. Bi2 r..,Ciuman “nafsu” di.. Da2.., Ciuman pling “panas” di…. di…. di…. di…”STRIKA” He,he puanaszz…!!!!!
Berita duka..!!! Hutan rimba kebakaran!! 5 rusa mati mengenaskan, 3 gajah luka-luka, dan 1 MONYET sedang baca SMS. He..he..
ANGKAT TANca SMS.. Ayo org JELEK ktengah!
“TUTUP BOTOL BERHADIAH”. Carax mGAN! INI PERAMPOKAN! Yg GANTENG ksblah kanan, Yg CANTIK ksblah kiri, Yg JELEK di tengah! KAMU! Ya.. KAMU! jgn pura2 bdh : kmpulkn tutup botol sbnyk2x lalu gepengkan trz pakulah pd sbtang kayu lantaz mainkan dPerempatan LAMPU MERAH smbil brGOYANG.
Ketika.. kesedihan menyelimuti hatimu.. saat air mata membasahi pipimu.. aku akan sllu di sampingmu.. karna.. aku.. jual tissue (beli 5 gratis 1).
Sebuah pesawat terbang melaju dgn ktinggian 10 rb diatas pmukaan laut.. krn cuaca yg tdk baek pesawat pun oleng n mnabrak gunung.. DUOR DEMM..!! Hancur bkeping2.. Untunglah smua penumpangx selamat.. sampai di akherat.
Waktu denger HPx bunyi si JELEK langsung baca SMS.. sejenak kmd dia sadar…. SIALAN!!! si GANTENG LAGI NGERJAIN GW!!
Pasien RSJ menyelamatkan tmnnya yg tenggelam. Km berjasa, kt dokter. Tp syg tmnmu mati gantung diri. Lalu si pasien berkata.. Saya yg gantung dok, biar cepet kering.
sOrg kpten KAPAL dg tropongx mlht bhw dDpnx ad 2 gunung karangdansgra myruh si nahkoda u/memutar arah KAPAL..stlh dtlusuri kmbli eh tryta bkn 2 gunung karang mlaenkn cman BIKINI (BH) wnt yg trAPUNG-APUNG..?
Kemarin dBeritakan tlh lepas 10 ekor Anjing Gila dr Pusat Rehabilytasi Hewan..2 hr kmdian yg tlh dTemukan 9 ekor..ehh tryta yg 1 ekor lg baca sms ini..?
Hullu upu kubur.. uduh mundu bulum? cuput mundu dulu buyur guk bou..! Mf.. klo bc sms tu jgn monyong gt donk.. khan malu ma monyet sblh.. he.. mirip bgt sich.
Hari ini aku sial banget tadi pagi aj HPku di pinjam org gila…siangnya HPku di tawar org gila…eh skrg SMSku lagi di baca org gila…
Kuhampiri tidurmu, kutatap wajahmu, kukecup kedua pipimu, kucium keningmu dan kubisikkan ditelingamu : “SEMOGA KAMU DITERIMA DI SISI-NYA.
Tiap mlm kau grayangi tbuhku sesuka hatimu dan kau brikan kecupan yg menyakitkan. Lalu kau tinggalkn aku begitu saja tnpa kata. DASAR KAMU NYAMUK SIALAN!
Di sebuah hutan raja sedang mengabsen para menterinya. Patih macan? macan jwb, ada. Menteri jerapah, ada. Menteri kancil, ada. Monyet? Raja memanggil monyet dimn? Kancil menjwb MONYET LG BACA SMS RAJA.
Ciuman”sayang” di.. kening!,Ciuman “kasih” di.. Bi2 r..,Ciuman “nafsu” di.. Da2.., Ciuman pling “panas” di…. di…. di…. di…”STRIKA” He,he puanaszz…!!!!!
Berita duka..!!! Hutan rimba kebakaran!! 5 rusa mati mengenaskan, 3 gajah luka-luka, dan 1 MONYET sedang baca SMS. He..he..
ANGKAT TANca SMS.. Ayo org JELEK ktengah!
“TUTUP BOTOL BERHADIAH”. Carax mGAN! INI PERAMPOKAN! Yg GANTENG ksblah kanan, Yg CANTIK ksblah kiri, Yg JELEK di tengah! KAMU! Ya.. KAMU! jgn pura2 bdh : kmpulkn tutup botol sbnyk2x lalu gepengkan trz pakulah pd sbtang kayu lantaz mainkan dPerempatan LAMPU MERAH smbil brGOYANG.
Ketika.. kesedihan menyelimuti hatimu.. saat air mata membasahi pipimu.. aku akan sllu di sampingmu.. karna.. aku.. jual tissue (beli 5 gratis 1).
Sebuah pesawat terbang melaju dgn ktinggian 10 rb diatas pmukaan laut.. krn cuaca yg tdk baek pesawat pun oleng n mnabrak gunung.. DUOR DEMM..!! Hancur bkeping2.. Untunglah smua penumpangx selamat.. sampai di akherat.
Waktu denger HPx bunyi si JELEK langsung baca SMS.. sejenak kmd dia sadar…. SIALAN!!! si GANTENG LAGI NGERJAIN GW!!
Pasien RSJ menyelamatkan tmnnya yg tenggelam. Km berjasa, kt dokter. Tp syg tmnmu mati gantung diri. Lalu si pasien berkata.. Saya yg gantung dok, biar cepet kering.
sOrg kpten KAPAL dg tropongx mlht bhw dDpnx ad 2 gunung karangdansgra myruh si nahkoda u/memutar arah KAPAL..stlh dtlusuri kmbli eh tryta bkn 2 gunung karang mlaenkn cman BIKINI (BH) wnt yg trAPUNG-APUNG..?
Kemarin dBeritakan tlh lepas 10 ekor Anjing Gila dr Pusat Rehabilytasi Hewan..2 hr kmdian yg tlh dTemukan 9 ekor..ehh tryta yg 1 ekor lg baca sms ini..?
Hullu upu kubur.. uduh mundu bulum? cuput mundu dulu buyur guk bou..! Mf.. klo bc sms tu jgn monyong gt donk.. khan malu ma monyet sblh.. he.. mirip bgt sich.
Hari ini aku sial banget tadi pagi aj HPku di pinjam org gila…siangnya HPku di tawar org gila…eh skrg SMSku lagi di baca org gila…
Kuhampiri tidurmu, kutatap wajahmu, kukecup kedua pipimu, kucium keningmu dan kubisikkan ditelingamu : “SEMOGA KAMU DITERIMA DI SISI-NYA.
Tiap mlm kau grayangi tbuhku sesuka hatimu dan kau brikan kecupan yg menyakitkan. Lalu kau tinggalkn aku begitu saja tnpa kata. DASAR KAMU NYAMUK SIALAN!
Di sebuah hutan raja sedang mengabsen para menterinya. Patih macan? macan jwb, ada. Menteri jerapah, ada. Menteri kancil, ada. Monyet? Raja memanggil monyet dimn? Kancil menjwb MONYET LG BACA SMS RAJA.
Langganan:
Postingan (Atom)